Ditulis oleh: Adi Suryodeseranto
Selama bermaiyah ada beberapa hal baru yg menambah wawasan, pengetahuan, dan pengertian saya tentang hakikat hidup yang sebenarnya. Seringkali kita membagi-bagi kehidupan menjadi berkotak-kotak berbidang-bidang, berbagai sisi yang terpisah satu sama lain. Sementara di dalam Maiyah seluruh sisi segala bidang diramu di-”maiyahi” menjadi satu kesatuan simponi kehidupan yang indah. Yang masing-masing diambil sisi positifnya, dicari baiknya dan dibuang jauh-jauh keburukan dan mudharatnya.
Yang kedua dengan Maiyah saya menjadi tahu bahwa Tuhan tidak jauh di sana, di atas ataupun di langit yang biru tetapi Tuhan pun berkata bahwasanya “Dia lebih dekat dari urat leher kita sendiri”. Maiyah membuat saya yakin akan kemahabesaran, kemahasucian dan kemahamurahan dari-Nya. Seringkali setiap hal menjadi mudah, jika itu memang kehendak-Nya. Banyak sekali pengalaman kehidupan yang akan bersentuhan langsung dengan Dia dan keterlibatan langsung Dia dalam segala urusan kehidupan kita.
Yang ketiga banyak sisi-sisi kehidupan yang hakiki yang hilang dan dilupakan pada saat ini yang diangkat kembali dalam Maiyah, seperti misalnya kesenian, kebudayaan, bahasa, sejarah-sejarah kehidupan kita yang adiluhung, unggul, yang diangkat diuri-uri diingatkan kembali dalam forum Maiyah. Seandainya Maiyah ini diterima bangsa Indonesia, maka barangkali kehidupan kita tidak hancur seperti ini, karena dari Maiyahan-lah kita tahu akan kebesaran dan keunggulan bangsa ini.
Dalam hal paseduluran dan memanusiakan manusia, saya belum menemukan forum lain selain Maiyah. Di sini kepercayaan, kejujuran, loyalitas, ketangguhan ada dan nyata. Bahwasanya nilai luasan kehidupan paseduluran yang sebenarnya tidak ada laki-laki dan perempuan, yang ada adalah ruh-ruh dari-Nya berkumpul dan bersatu merajut kehidupan sebenarnya.
Tags: Jamaah Maiyah, Maiyah, Mocopat Syafaat
0 Komentar